Sekoteng, Minuman Hangat di kala Hujan
Saat ini hujan telah mengguyur kota Surabaya dan sekitarnya nyaris setiap hari. Cuaca yang tak menentu, hembusan angin yang luar biasa, jarak pandang terbatas karna kabut dan dingin menyelimuti tubuh. Aku jadi teringat minuman hangat di luar dan di dalam, sesuai judul kali ini kita akan membahas mengenai “sekoteng”.
Perjalananku mencari minuman hangat ini pun dimulai. Sebagian warga Surabaya yang kutemui tak ada yang tau minuman ini, mereka memahaminya sebagai angsle atau ronde. Namun, lain halnya di Balikpapan. Di Balikpapan, sekoteng banyak di jual di pinggiran jalan maupun di pinggir pantai dengan gaya lesehan.Temanya menikmati hembusan angin ditemani teman hangat “sekoteng” dan ditambah beberapa cemilan seperti gorengan, jagung bakar, dan pisang gapit.
Sekoteng merupakan minuman dengan rasa jahe yang khas dan dihidangkan dalam kondisi panas. Pada umumnya isian sekoteng berupa kacang tanah, potongan roti, klepon, kacang merah, sagu mutiara, dan kolang kaling. Kuahnya terbuat dari rebusan jahe asli. Minuman ini sangat cocok dihidangkan atau dikonsumsi pada malam hari. Namun ternyata sekoteng merupakan hidangan tradisi Cina. Istilah sekoteng berasal dari bahasa Hokkian “su ko thung” atau “si gou tang” yang artinya sup empat buah-buahan. Empat buah-buahan yang dikeringkan yakni kacang almond, biji delima/ mutiara cina, kelengkeng, dan biji teratai. Su ko thung dikonsumsi sejak lama oleh kaisar Qin Shi Huang (221-226 SM).
Manfaat dari mengonsumsi sekoteng pun sangat beragam. Jahe merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan sekoteng yang dapat mencegah nyeri lambung, usus, pusing serta mual. Tertarik mengonsumsinya? Di blog selanjutnya akan di bahas bahan serta cara pembuatan sekoteng ya 😁
Nowadays rain had flushed the
city of Surabaya and surrounding almost every day. Erratic weather, winds bloming
were exceptional, limited visibility because of fog and cold. I remembered a warm
drink on outside and inside, according to the title this time we will discuss sekoteng.
My journey to search this drink
it began. Some residents of Surabaya I met no one know this drink, they understood
it as Angsle or Ronde. However, it is different in Balikpapan. In Balikpapan,
sekoteng are sold on the roadside and on the seashore with a Lesehan style. The theme are enjoying
that moments by a warm drink sekoteng and you can added some snacks
such as fried foods, roasted corn, and banana grilled.
Sekoteng is a drink with a
distinctive taste of ginger and served in hot conditions. In general, sekoteng consist
of peanuts, bread slices, kelepon, red beans, pearl sago, and kolang kaling. The
sauce is made from original boiled ginger. This drink is perfect served or
consumed at night. Actually, sekoteng is a traditional Chinese dish. Sekoteng comes from Hokkian "Su Ko Thung" or
"Si Gou Tang" which means soup of four fruits. The four dried fruit
are almonds, pomegranate seeds/ chinese pearl, longan and lotus seeds. Su Ko Thung
was consumed for a long time by the emperor Qin Shi Huang (221-226 BC).
The benefits of consuming sekoteng are very diverse. Ginger
is the main ingredient for making sekoteng which can be prevent stomachache, headache
and nausea. Interested to consuming it? In the next blog will be discussed
about how to make sekoteng.
Source pictures: travelingyuk.com and makanpakereceh.com
(Sorry if the translation is incorrect because I am still learning, please criticize and advise, Thank you 😊)
Komentar
Posting Komentar